Senin, 21 Januari 2019

Etika, Privasi, Dan Keamanan Informasi

Isu Etika
Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknologi informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamanan individu dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.
Etika (ethics) merujuk pada sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem informasi menimbulkan pertanyaan etika yang baru baik untuk individu maupun masyarakat karena sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan sosial yang besar dan juga membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada. Perkembangan teknologi informasi akan menghasilkan banyak manfaat di satu sisi tetapi juga menimbulkan kerugian di sisi yang lain.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan elektronik. Permasalahn etika yang mendesak lainnya yang disebabkan oleh sistem informasi adalah untuk menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standart untuk kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat, dan melindungi nilai dan institusi yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.

Privasi
Isu mengenai privasi yang penting sedang diperdebatkan dalam dunia bisnis dan pemerintah, karena teknologi internet mempercepat semua keberadaan koneksi telekomunikasi global dalam bisnis dan masyarakat. Contohnya :
  • Mengakses pribadi email seseorang dan catatan komputernya, serta mengumpulkan dan berbagi informasi mengenai keuntungan individual yang didapat dari kunjungan individual yang didapat dari kunjungan mereka pada berbagai situs web internet serta newgroup (pelanggaran privasi)
  • Selalu mengetahui lokasi seseorang, terutama ketika telepon genggam dan penyerantan menjadi makin erat dihubungkan dengan orang dari pada tempat (pemonitoran komputer).
  • Menggunakan informasi pelanggan yang didapatkan dari banyak sumber untuk memasarkan layanan bisnis tambahan (pencocokan komputer)

Privasi Dalam Internet
Internet terkenal karena dapat memberikan anominitas bagi para pemakainya, padahal sebenarnya mereka sangat mudah dilihatdan terbuka terhadapa terjadinya pelanggaran atas privasi mereka.

Pencocokan Komputer
Pembuatan profil computer dan berbagai kesalahan dalam pencocokan computer atas data adalah ancaman controversial lainya atas privasi. Para induvidu telah ditangkap dan dipenjara walaupun tidak bersalah, dan orang-orang telah ditolak pemberian kreditnya karena profil fisik mereka atau data personal mereka telah digunakan oleh software pembuat profil untuk mencocokkan mereka secara tidak benar atau tidak tepat denagn induvidu lain yang sah.

Hukum Privasi
Banyak hukum privasi pemerintah yang mencoba untuk menegakkan privasi dari file dan komunikasi berbasisi computer. Contohnya U.S. Computer Matching and Privacy Act, yang mengatur pencocokan data dalam file lembaga federal agar dapat memverifikasi kesesuaian untuk program federal.

Pengenalan Keamanan Informasi
          
          Pengertian Keamanan Sistem Informasi
Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah  penipuan (cheating)  atau,  paling  tidak,  mendeteksi  adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.

Selain itu keamanan sistem informasi bisa diartikan sebagai  kebijakan,   prosedur,   dan   pengukuran   teknis   yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian,  atau  kerusakan  fisik  terhadap  sistem  informasi.  Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan    teknik-teknik    dan    peralatan-peralatan    untuk mengamankan   perangkat   keras   dan   lunak   komputer,   jaringan komunikasi, dan data.

Ancaman Tidak Langsung Terhadap Sistem  Informasi

Ancaman tidak langsung adalah ancaman yang memang berdampak tapi tidak langsung dirasakan misalnya adalah cracker dan hacker. Cracker adalah orang-orang yang menembus sistem keamanan komputer untuk merusak, mencari keuntungan untuk pribadi dan merugikan pemilik sistem komputer. Sedangkan Hacker adalah orang-orang yang dapat dikategorikan sebagai programmer yang pandai dan senang mengutak-ngutik sesuatu yang dianggapnya sebagai penghalang terhadap apa yang ingin ia capai. Beberapa cara dilakukan misalnya dengan data tampering, programming fraud, dan penetrasi ke teknologi sistem informasi


Melindungi Sumber Daya Informasi

Ada beberapa cara agar segala informasi terlindungi

1. Pengendalian Akses
    A. Identifikasi Pemakai
    B. Pembuktian Keaslian Pemakai
    C. Otoritasi Pemakai
2. Memantau Adanya Serangan pada Sistem
3. Penggunaan Enkripsi

Contoh kasus :

            

Sabtu, 06 Juni 2009


Kasus Pembobolan Situs Golkar Tahun 2006

Unit Cyber Crime Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri berhasil menangkap tersangka yang pada bulan Juli 2006 lalu membobol laman (website/situs) Partai Golkar. Tersangka yang bernama Iqra Syafaat (26) ini ditangkap 2 Agustus 2006 lalu di Warnet Balerang, Jl Raden Patah No 81, Batam. Penangkapan tersangka ini berkat hasil penyelidikan, analisa data dan penyamaran dari petugas Unit Cyber hingga akhirnya menemukan keberadaan tersangka.

Tersangka sendiri dijerat dengan UU No 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan pasal 406 KUHP tentang pengrusakan barang.

Dikatakannya, serangan terhadap laman partai berlambang pohon beringin itu terjadi pada 9 hingga 13 Juli 2006 hingga menyebabkan tampilan laman berubah. Pada 9 Juli 2006, tersangka mengganti tokoh-tokoh partai Golkar yang termuat dalam situs dengan gambar gorilla putih tersenyum dan di bagian bawah situs dipasangi gambar artis Hollywood yang seronok. Pada, 10 Juli 2006, tersangka mengubah halaman laman Partai Golkar menjadi foto artis Hollywood yang seronok dan mencantumkan tulisan "Bersatu Untuk Malu". Serangan pada 13 Juli 2006 lalu, halaman depan laman diganti dengan foto gorilla putih yang tersenyum dan mencantumkan tulisan "Bersatu Untuk Malu".

Saat serangan pertama terjadi, Partai Golkar sudah berusaha memperbaiki namun diserang lagi hingga terjadi beberapa kali perbaikan sampai akhirnya Partai Golkar melaporkan kasus ini ke Mabes Polri. Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku sering menyerang bank-bank termasuk bank di Amerika Serikat bahkan informasi cara membobol bank itu dijual ke pihak lain untuk mendapat keuntungan pribadi.

Tersangka menggunakan cara memanipulasi data melalui SQL Injection untuk mengambil salah satu account dari anggota Golkar dengan ID 783. SQL Injection dilakukan setelah mengetahui salah satu anggota Golkar dan berusaha menebak password-nya. Sementara itu akibat serangan hacker itu, Golkar menderita kerugian materi Rp150 juta karena harus membangun kembali sistem informasi yang telah rusak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar